Madrasah atau lembaga pendidikan merupakan organisasi formal yang bergerak di bidang edukatif. Madrasah memiliki struktur yang mempunyai kedudukan tertentu, saling berinteraksi dan menjalankan peranan seperti yang diharapkan sesuai dengan kedudukannya. Organisasi sekolah adalah sistem yang bergerak dan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Struktur sosial sekolah yaitu kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, petugas kebersihan dan keamanan, murid laki-laki maupun murid perempuan yang masingmasing memiliki kedudukan dan peranan yang berbeda, dan saling berinteraksi satu sama lain.
Dimadrasah memiliki kurikulum yang menjadi tombak berjalannya kegiatan akademis. Baik kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler ataupun kokurikuler. Kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu termasuk pembinaan karakter untuk semua warga sekolah / madrasah. Karekter memiliki arti yang mendalam untuk bangsa dan negara. Pendidikan karakter memperkenalkan sesuatu konteks yang integral dan mampu menanggulangi kepentingan serta keterbatasan diri sendiri.
Kemendiknas (2011), telah mengidentifikasikan 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab.
Untuk menciptakan pendidikan karakter dilingkungan sekolah dimulai dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Perencanaan dan Sosialisasi
Setiap pekerjaan yang direncanakan akan memiliki hasil yang maksimal serta nilia ukur yang dapat dijadikan bahan dalam perumusan setiap kegiatan. Tahap ini dapat dimulai dengan (1) Mengidentifikasi kegiatan sekolah (2) Mengembangkan rancangan pelaksanaan kegiatan dari program pendidikan karakter (tujuan, materi, fasilitas, jadwal, fasilitator, pendekatan, pelaksanaan, evaluasi) (3) Menyiapkan fasilitas pendukung pelaksanaan program
2. Implementasi
Pembentukan karakter melalui kegiatan pembelajaran dalam semua Mata Pelajaran dan Managemen Sekolah
3. Monitoring dan Evaluasi
Pemantauan kesesuaian antara rencana, Hasil berupa Data dan Analisis Kendala, dll
4. Tindak Lanjut
Penyempurnaan program, dapat berupa perbaikan rencana, penambahan fasilitas, dsb
